Indonesia
benar-benar menjadi surga bagi ribuan spesies burung. Belum lama ini,
ilmuwan dari Swedia dan Amerika Serikat berhasil menemukan spesies baru
burung hantu di Pulau Lombok. Spesies ini diberi nama rinjani scops owl,
dengan nama spesies Otus jolandae. Temuan spesies burung hantu ini diekspose Kantor Berita Reuters, belum lama ini, berdasarkan publikasi dalam jurnal ilmiah PLOS ONE.
Spesies baru burung hantu yang
diduga tidak ada di belahan dunia lain itu berhasil diidentifikasi
secara tidak sengaja. Saat itu George Sangster, ilmuwan dari Swedish
Museum of Natural History, bersama Ben King (ornitholog dari American
Museum of Natural History), sedang mencari spesies burung lain di Pulau
Lombok. Tiba-tiba keduanya mendengar suara khas burung hantu itu.
Peristiwa itu terjadi tahun 2003 dan selama 10 tahun berikutnya mereka
terus melakukan penelitian dan identifikasi terhadap burung tersebut.
Spesies baru ini memiliki bulu berwarna cokelat dan putih, dengan mata
besar berwarna keemasan. Selama ini, masyarakat setempat menganggapnya
sama seperti burung hantu lainnya.
Dalam penelitiannya, Sangster dan King berhasil merekam suara khas
rinjani scops owl, atau kita sebut saja burung hantu rinjani. Ternyata
suaranya memang jauh berbeda dari suara burung hantu yang sudah ada
sebelumnya.
Berbeda dari Tyto alba yang
kerap dikembangkan di Jawa untuk mengusir hama tikus pengganggu padi,
burung hantu di kawasan garis Wallacea (kawasan timur Indonesia) ini
rata-rata berasal dari genus Otus. Spesies yang banyak dijumpai selama
ini adalah moluccan scops owl (Otus magicus),dengan beberapa subspesies sesuai dengan habitatnya.
“Saya sangat terkejut, karena rinjani scops owl selama ini tidak
ditemukan para ilmuwan. Padahal spesies ini tersebar luas di Pulau
Lombok dan bisa ditemukan dengan mudah. Mereka juga kerap bersuara, jadi
seharusnya mudah ditemukan,” ujar Sangster.
Sangster mengaku membutuhkan waktu 10 tahun untuk mempublikasikan
penemuan spesies baru itu, karena harus memverifikasi bahwa temuannya
benar-benar merupakan spesies baru. Melalui bantuan Ben King, akhirnya
ia mendapat kepastian itu.
Sangster menduga, Pulau Lombok jarang dikunjungi para peneliti burung.
Hal inilah yang menyebabkan rinjani scops owl telat diidentifikasi.
Dengan ditemukannya spesies baru, dia berharap akan lebih banyak
pengamat burung yang datang ke Lombok.
“Para ornitholog selama ini memuji diri sendiri karena merasa taksonomi
burung sudah nyaris lengkap. Tetapi kami masih terus menemukan spesies
baru. Bahkan setelah lebih dari 150 penelitian ilmiah, kami masih belum
berhasil mendata lengkap seluruh burung di kawasan Indo-Malaya,” jelas
Sangster.
Nama Otus jolandae merupakan
persembahan Sangster untuk sang istri, Jolanda. Sang istri juga dengan
setia menemani Sangster selama 10 tahun berpetualang di Pulau Lombok.
Atas penemuan spesies baru burung hantu tersebut, Koordinator Burung
Indonesia Yoppy Hidayanto menyatakan rasa bangganya. Burung Indonesia
adalah kelompok konservasi burung dari Bogor yang cukup berpengaruh di
Indonesia
“Kami sangat bangga dengan penemuan ini. Dengan demikian, jumlah burung
endemik di Indonesia kini makin bertambah,” ungkap Yoppy Hidayanto.
Semoga bermanfaat.
sumber ; http://omkicau.com/
http://rumahamsterikky.blogspot.com/2014/01/spesies-baru-burung-hantu-ditemukan-di.html
|
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
Wednesday, 22 April 2015
Spesies Baru Burung Hantu Ditemukan Di Lombok
Labels:
Bird Lover,
Burung,
Burung Hantu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment