DEMAK, KOMPAS.com- Hama tikus yang tidak dapat
dikendalikan selama bertahun-tahun membuat petani di Desa Tlogoweru,
Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengendalikannya dengan musuh alami. Warga membuat sebuah karantina burung hantu (Tyto alba) sebagai predator pembasmi tikus.
Penangkaran burung hantu tersebut dikembangkan oleh Lembaga Pelatihan
Kerja Swasta Sejahtera Bersama serta warga sekitar. Mereka membuat
tempat karantina seluas 6 X 12 meter untuk penangkaran jenis burung yang
aktif saat malam hari. Setelah tiga bulan, anakan burung yang telah
siap dan dapat memangsa tikus dilepaskan ke alam.
Pengurus karantina Desa Tlogoweru Pujo Arto mengatakan, ini menjadi
solusi yang alami untuk mengendalikan populasi tikus."Kita sudah dapat
melepaskan sekitar 70 ekor burung ini ke alam bebas," kata Pujo.
Tyto alba memiliki kemampuan berburu sangat tinggi dengan
memangsa tikus hingga tiga ekor per hari. Selain itu, daya
pengelihatannya juga tajam hingga jarak 500 meter.
Untuk mencegah perburuan liar, desa tersebut juga mengeluarkan peraturan
dan sangsi tegas berupa denda Rp 1,2 juta bagi pemburu yang tertangkap.
sumber : tlogoweru.co
http://rumahamsterikky.blogspot.com/2014/01/menaruh-harapan-pada-hantu-pemburu-tikus.html
|
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
Wednesday, 22 April 2015
Menaruh Harapan pada Hantu Pemburu Tikus
Labels:
Bird Lover,
Burung,
Burung Hantu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment