Sunday, 3 May 2015

Cara Merawat dan Melatih Burung Hantu Jenis Scops Owl (Celepuk)


Saya akan sedikit meberikan tips bagaimana cara merawat burung hantu jenis Scops Owl atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Celepuk.



Pertama-tama, yang harus anda lakukan pada saat baru mulai mengadopsi beliau adalah mengkarantinanya dulu didalam kardus selama 3-7 hari. usahakan kardusnya di letakkan didalam kamar yang tertutup dan bebas dari benda-benda yang mudah jatuh, agar pada saat senja si beliau mulai berontak dari kardus dan keluar beterbangan bebas didalam kamar tanpa adanya benda-benda pengganggu yang mudah jatuh saat beliau menginjaknya. hal tersebut bisa membuatnya kaget dan merasa tidak nyaman, alhasil kalo dia merasa tidak nyaman otomatis dia tidak mau makan dan stres serta berujung almarhum. jangan lupa buatkan beliau Perch atau tenggeran, bahannya bisa apa saja yang penting tidak membahayakan bagi beliau. jangan lupa membersihkan ruangan, leash, perch dan alas perch setiap 5 hari atau seminggu sekali agar beliau tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit dan virus. jika beliau sudah tidak takut dengan anda atau sudah tidak batting boleh dipasangkan equipment, bisa beli bisa juga bikin sendiri kalo ada bahannya. bahannya juga gak sulit, cuma modal kulit gesper, tali perusik, swivel dan hook bisa di beli di outdoor terdekat.
ohh iya, sering ajak beliau bicara, curhat atau sekedar menyapa namanya. ini berfungsi agar beliau mengenali suara anda dan memudahkan proses training.

Kedua, setelah melewati proses karantina, beliau harus di Manning yaitu proses pendekatan dengan manusia. caranya adalah membiasakan beliau dengan aktifitas manusia sehari-hari, bisa di letakkan didepan pintu rumah pada pagi hari, sore hari dan malam hari hanya untuk sekedar melihat bintang HAHAH, INGAT!!! equipment harus terikat dengan Perch menghindari beliau escape dari tempat singgahnya. boleh sesekali memandikannya pada saat pagi dan sore. 

Ketiga, beliau diajarkan FOF ( Feed On Fist, memberi makan diatas glove/tangan) cara ini bertujuan agar beliau akrab dengan anda dan merasa nyaman makan ditangan anda serta memudahkan untuk proses training selanjutnya.

Selanjutnya Jump To The Fist, burung melompat ke glove/tangan) ini bertujuan agar beliau berusaha meraih mangsanya, usahakan perch berada lebih rendah dari tangan anda. ajarkan secara bertahap dari jarak 1 meter sampai 2,5 meter. jika beliau belum merespon ulangi tahap FOF lagi atau mengurangi jatah makannya, tapi jangan sampai beliau puasa.


Next Ajarkan FTTF (Fly To The Fist, burung terbang ke glove/tangan)  teknik ini juga melatih ke agresipan beliau terutama pada mata. ajarkan dengan cara bertahap juga dari 1 meter sampai beberapa meter tergantung minat anda.


Setelah anda rasa beliau sudah cukup pintar dengan skill diatas, selanjutnya anda ajarkan beliau untuk hunting simulation (mengajarkan berburu dengan cara melepaskan mangsanya dengan jarak tertentu) jarak ini juga harus bertahap.


Setelah hunting simulation, anda ajarkan beliau FF (Free Flight, burung terbang bebas tanpa equipment) cara ini dilakukan dengan syarat anda sudah sangat yakin dengan kemampuan beliau dan sudah merelakannya jika terjadi escape


Kalo beruntung, jika beliau tetap setia pada anda ajarkan lagi dia hunting (berburu mangsa sendiri di alam bebas) dengan cara melepasnya di alam bebas dan biarkan dia mencari sendiri mangsanya, jangan takut beliau kelaparan jika anda sudah merasa yakin dengan insting beliau serta skill yang sudah anda tanamkan pada beliau, karena di alam makanan dia tersedia banyak.


Sekedar share, dulu waktu saya train Dido setelah karantina dan manning saya coba FOF dulu terus langsung loncat ke FTTF tanpa melalui proses JTTF, gatau kenapa Dido malah ngerespon jarak 5 meter ketimbang diajarin JTTF dari jarak 1-2 meter. Nahh pas udah lancar FTTF baru Dido mau train JTTF. Selanjutnya Dido belajar hunting simulation, nahhh ini training yang menurut saya paling menjengkelkan. Setiap kali jangkriknya saya taruh di lantai, dia cuma melirik pergerakkannya aja tapi gamau nerkam. Padahal udah dari jarak yang paling dekat, lalu keadaan yang bikin saya muter otak (asekk) saya coba dengan menggunakan 2 buah perch, yang satu untuk tempat beliau bertengger dan yang satu lagi untuk tempat jangkrik yang kakinya sudah diamputasi bertengger HAHA. Dan alhasil beliau langsung merespon dengan cepat tanpa harus dikasih isyarat WIHH. Cara ini saya coba dengan jarak bertahap juga dari 1 meter hingga saat ini sudah mampu 8 meter. Cara seperti ini saya namai dengan PTTP (Perch To The Perch
 
Waktu yang bagus untuk mentraining beliau adalah jam 3-4 pagi menurut saya, karena mau tidak mau beliau harus mengisi perutnya sampai kenyang supaya bisa tidur nyenyak pada saat matahari terbit HEHE. Tapi setelah matahari terbenam tetap dikasih makan yaa bro jangan nunggu sampai jam 3 pagi lagi kasian nanti beliau sakit.

Ohh iya pemberian makan buat burung ini boleh 2-3 kali sehari, misal jam pertama kasih makan jam 3 pagi, jam berikutnya jam 5 sore dan jam 10 malam, tergantung lapernya juga sih. Kadang beliau juga laper bro antara jam 12 siang sampai jam 2, boleh lah dikasih makan hanya untuk sekedar nyemil. Semua cara tersebut bisa jadi kebiasaannya nanti , tinggal kitanya mau kasih beliau makan berapa kali sehari.


Jadi yang terpenting menurut saya disini adalah jangan terlalu memaksakan beliau dalam mentraining, cukup bermodalkan kesabaran dan ketelatenan serta seberapa sering anda berinteraksi dengan beliau lah yang mampu membuat beliau mau menuruti perintah anda .

sumber : http://odonsuckhet.blogspot.com/2014/08/cara-merawat-dan-melatih-burung-hantu.html *dengan sedikit perubahan
copyright : Dido Alfarado Tosdongdo
hamster, guppy, freelance, indonesia, jual hamster, jual guppy, jual hewan, jual tikus, jual kandang,
-visit us: @Mr_ikky and Friends-

No comments:

Post a Comment