Celepuk Wallacea memiliki nama latin Otus silvicola. Salah satu celepuk endemik Indonesia ini dikenal di dunia internasional dengan nama Wallace’s Scops Owl. Nama tersebut diambil dari seorang naturalis, petualang, dan ahli biologi berkebangsaan Inggris yang bernama Alfred Russel Wallace. Dalam bahasa Inggris, burung ini juga dikenal dengan nama Lesser Sunda Scops Owl.
Berbeda dengan jenis celepuk lainnya yang cenderung memiliki ukuran
tubuh kecil, celepuk wallacea memiliki ukuran tubuh medium untuk skala
burung hantu. Panjang tubuh celepuk wallacea dewasa sekitar 27 hingga 30
cm.
Celepuk Wallacea memiliki bulu dominan cokelat (seperti terlihat pada
gambar) dengan coret hitam di bagian dadanya. Burung hantu jenis ini
memiliki iris mata berwarna kuning, kaki berwarna abu-abu, serta
paruhnya berwarna menyerupai gading.
Habitat burung celepuk wallacea adalah di wilayah hutan
primer, hutan sekunder, hutan yang rusak, serta tepian hutan dengan
ketinggian mencapai 1.350 m di atas permukaan air laut. Tak jarang
mereka juga terlihat di sekitar pemukiman penduduk serta lahan pertanian
dengan ketinggian sekitar 100 - 1.600 m di atas permukaan laut. Daerah penyebaran celepuk wallacea terbatas hanya di wilayah Flores, dan Sumbawa, Nusa Tenggara.
Red List IUCN mencatat bahwa status populasi celepuk Wallacea adalah "Resiko Rendah (LC)", sementara status perdagangan internasional celepuk Wallacea adalah "Appendix II", sehingga masih dapat diperdagangkan dengan mengikuti peraturan tertentu yang berlaku. sumber : http://burungue.blogspot.com/2013/12/informasi-tentang-burung-celepuk.html (Referensi : wikipedia dan kutilang.or.id) | ||
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
Monday, 4 May 2015
Informasi Tentang Burung Celepuk Wallacea
Labels:
Burung Hantu,
celepuk
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment