—-
Bagi kolektor burung eksotik, burung hantu bisa dijadikan salah satu
pilihan. Meski demikian, siapapun tetap bisa memelihara burung ini,
khususnya untuk dijadikan partner atau sahabat di rumah. Yang penting,
Anda harus rajin melatihnya, dan memiliki beberapa pemahaman awal
mengenai apa dan bagaimana burung hantu.
Jika kelak sudah menguasai teknik
pemeliharaan / perawatan dan cara melatih burung hantu, bukan tidak
mungkin Anda bisa berubah fikiran untuk menjadi penangkar, atau bahkan
pencetak burung hantu-burung hantu terlatih yang memiliki nilai jual
tinggi.
Saat ini burung hantu terpopular, yaitu jenis barn owl (Tyto alba),
dijual seharga Rp 3,5 juta – Rp 7,5 juta per pasang, jantan dan betina,
umur 8 bulan. Untuk anakan umur 2 bulan, harga bervariasi mulai dari Rp
250.000 – Rp 400.000 per ekor. Kalau dewasa, dan sudah terlatih, harga
bisa di atas Rp 10 juta per ekor.
—-
Satu hal yang wajib diperhatikan, burung hantu rentan stres, bahkan
sering berujung pada kematian jika kita lalai dalam perawatannya. Karena
itu, burung hantu jenis apapun harus dirawat secara tepat dan optimal
agar burung bisa hidup lebih lama, dan memberi banyak manfaat bagi Anda
dan keluarga.
Selain itu, jangan pernah memperlakukan burung hantu sebagaimana
burung kicauan, yang saban hari selalu di dalam sangkar. Hal inilah
salah satu penyebab mengapa burung hantu mudah stres dan cepat mati.
Berikut ini delapan tips sukses dalam merawat burung hantu :
1. Anggaplah burung hantu sebagai partner
Jika Anda baru memelihara burung hantu di rumah, perlakukan mereka
seperti layaknya partner, dan bukan sekadar sebagai burung piaraan
sebagaimana kita memelihara burung kicauan. Pada burung kicauan, mungkin
kita cukup mengenali karakter burung, kemudian memberi pakan dan extra fooding (EF), mandi-jemur, lantas menggantung sangkarnya di gantangan, dan seterusnya.
Burung hantu tidak bisa diperlakukan seperti itu, karena dia memiliki kepintaran yang setara dengan burung paruh bengkok (parrot).
Burung hantu bahkan butuh disapa sang pemilik atau perawatnya, agar
cepat menjadi jinak dan membuatnya makin percaya kepada perawat /
pemilik.
Jika sudah muncul kepercayaan seperti itu, burung akan merasa aman
dan nyaman ketika kita mendekatinya. Karena itulah, mereka tidak akan
mau melepaskan diri atau kabur begitu ditaruh dalam tenggeran tanpa tali
pengikat.
2. Jangan memasukkan dalam sangkar
Sebaiknya jangan pernah memasukkan burung hantu dalam sangkar. Meski
terkesan kurang aktif, burung ini cenderung stres dan makin sulit
dijinakkan jika dipelihara dalam sangkar.
Lebih baik menyediakan tenggeran yang biasa digunakan untuk kakatua,
dengan mengikat tali pada kakinya dan tenggeran. Kalau pun tidak ingin
memeliharanya dalam tenggeran seperti itu, Anda bisa menggunakan kandang
berukuran besar, misalnya kandang aviary.
—-
Menggunakan tenggeran atau perching sebagai tempat nangkring
sehari-hari sangat memudahkan kita dalam proses penjinakan burung. Jika
burung sudah jinak, dia lebih mudah dilatih dan tidak mudah stres.
3. Berikan pakan secukupnya.
Perawatan burung hantu sejenis celepuk
(burung hantu kecil) memang lebih mudah daripada jenis lain seperti barn
owl. Jangkrik bisa diberikan pada pagi dan malam hari, dengan porsi
secukupnya.
Pemberiannya bisa dilakukan dengan meletakkan jangkrik dalam wadah /
cepuk pakan, lalu ditaruh di tempat yang mudah dijangkau burung hantu.
Pakan juga bisa diberikan dengan cara menyodorkan jangkrik langsung ke
mulut / paruh burung.
Begitu pula dengan air minumnya, dapat diberikan langsung ke paruh
burung, atau dimasukkan dalam wadah dan diletakkan di lokasi yang mudah
dijangkau burung.
Untuk pakan tambahan, Anda bisa memberinya ikan-ikan kecil, tikus
kecil, atau burung emprit banyak dijual di pasar burung dengan harga
sangat murah.
Diusahakan tidak memberinya potongan daging ayam mentah, lele, maupun
daging olahan seperti sosis, bakso dan sejenisnya. Sebab daging ayam
dan lele umumnya hasil budidaya yang dipacu dengan zat pertumbuhan.
Begitu pula daging olahan, yang biasanya menggunakan bahan kimia,
termasuk bahan pengawet.
Dengan kata lain, berikan pakan yang termasuk salah satu rantai makanan dari burung hantu, yaitu binatang yang masih hidup.
4. Jangan menjemur burung hantu di tempat panas
—-
Burung hantu merupakan contoh burung noktural yang paling sempurna.
Ketika hari terang, dia justru berada di tempat persembunyiannya. Begitu
petang, dia keluar dari persembunyiannya untuk mencari mangsa. Kalau
sudah kenyang, barulah dia balik lagi ke persembunyiannya.
Namun, dalam pemeliharaan manusia, burung hantu masih bisa aktif pada
saat hari terang. Jadi, boleh saja dia dikeluarkan dari ruangan,
misalnya ditaruh di teras pada pagi hari. Yang mesti diperhatikan,
jangan sampai ia terkena panas secara berlebihan. Jadi, jangan pernah
menjemur burung hantu di tempat panas.
Jika sinar matahari mulai meninggi, yang berarti makin panas, segera
masukkan burung hantu ke tempa yang teduh. Selain itu, jangan pula
memandikan burung di bawah sinar matahari, karena bakal membuatnya makin
stres, karena menyalahi kodratnya sebagai burung noktural, yaitu burung
yang aktivitasnya dilakukan malam hari.
5. Sering berbicara kepada burung hantu
Sepertinya anjuran aneh, wong burung kok diajak bicara.
Kalau burung paruh bengkok yang terlatih mungkin masih bisa membalas
dengan kalimat pendek atau beberapa rangkaian kata. Nah, burung hantu
kan tidak bisa bicara. Salah-salah, orang lain yang melihat akan mengira
kita nggak waras, karena bicara sendiri, he.. he.. he…
Tetapi itulah salah satu cara untuk mempercepat proses penjinakan
dan membangun ikatan batin antara sang pemilik / perawat dan burung
hantu. Usahakan setiap bertemu menyapanya, seperti “helo…”, “apa
kabar…”, dan sebagainya.
Kebiasaan menyapa ini akan membuat burung hantu nyaman dan merasa
diperhatikan. Saat memberi pakan, Anda juga bisa mengajaknya bicara.
Selain akan mempercepat proses penjinakan, sapaan seperti ini bisa
mencegah burung dari potensi stres. Jika burung hantu sampai stres, dia
seringkali mogok makan, sehingga akhinya jatuh sakit dan mati.
6. Berikan sentuhan lembut
—-
Rupanya yang butuh sentuhan bukan cuma manusia saja. Burung hantu pun demen
disentuh atau dielus-elus sang pemilik atau perawatnya. Saat Anda
menyentuhnya, terutama pada bagian atas kepalanya, silakan lihat
ekspresi wajahnya. Pasti burung akan merasa nyaman.
Kombinasi antara sering menyapa, mengajaknya bicara, serta memberikan
sentuhan lembut pada kepalanya, akan memberi efek luar biasa sehingga
burung cepat jinak, mudah dilatih, dan dapat diperintah sesuai dengan
apa yang Anda inginkan.
7. Matikan lampu pada tengah malam
Nah, yang ini juga perlu diperhatikan. Jangan mentang-mentang burung
noktural alias burung malam, lantas burung hantu dibiarkan dalam ruangan
dengan lampu yang menyala terang. Di tengah malam, biasanya usai makan
malam, sebaiknya lampu ruangan dimatikan sehingga menjadi gelap gulita.
Barangkali justru kita selaku pemilik / perawat yang akan kesulitan
melihat kondisi ruangan yang gelap, tetapi burung hantu memiliki
kemampuan yang tidak dimiliki manusia. Jadi, it’s ok, biarkan
saja burung semalaman berada di tempat gelap tanpa cahaya. Justru cahaya
yang terang akan mengganggu burung, atau membuatnya kerap dilanda
kecemasan.
8. Tenang dan jangan panik
Setiap kali berada di depan burung hantu, usahakan untuk selalu
bersikap tenang dan tidak panik. Bagaimana kalau kita digigit dan
dicakar, dalam proses awal penjinakan? Ya itu tadi, tetap tenang dan
jangan panik. Kalau Anda menunjukkan kepanikan, burung hantu biasanya
ikut panik dan stres, tidak mau makan, dengan akibat yang bisa Anda
tebak sendiri.
Tetapi, Anda pun jangan sampai cedera hanya karena ingin menjinakkan
burung hantu. Solusinya, jika masih dalam tahap awal penjinakan,
disarankan menggunakan sarung tangan dari kulit, agar tangan Anda
selamat dari kemungkinan cedera akibat digigit atau dicakar burung
hantu.
—-
Itulah delapan tips sukses dalam merawat burung hantu, baik jenis
celepuk, barn owl, dan sebagainya. Yang terpenting pada tahap awal
memelihara adalah proses penjinakan, agar burung memiliki kepercayaan
kepada kita selaku pemilik / perawat.
Jika burung hantu sudah jinak , maka proses pelatihan bisa diberikan
agar burung hantu memiliki kemampuan istimewa. Beberapa tahapan dalam
melatih burung hantu bisa dilihat kembali di sini.
Semoga bermanfaat.
—-
sumber : http://omkicau.com
|
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
Tuesday, 5 May 2015
8 Tips sukses memelihara burung hantu
Labels:
Burung Hantu,
celepuk
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment